ARTI DAN MAKNA SAKRAMEN BAPTIS
A. Asal Mula
Pembaptisan
Berbicara
tentang baptis, maka tentunya kita akan langsung tertuju pada Yesus, namun
baptis sendiri sebenarnya sudah ada sebelum Yesus. Selama beberapa abad sebelum
Kristus, umat di dalam Perjanjian Lama percaya jika semua bentuk kontak atau
sentuhan dengan dunia luar akan membuat mereka tercemar dan sebelum mereka
makan dan berdoa maka harus lebih dulu membersihkan diri mereka dan ini bisa
terlihat di saat mereka berdoa pada hari Sabat.
Dilihat dari sejarahnya, Yesus juga pernah
mengalami yang pada saat sekarang disebut Sakramen Baptis, yang pada waktu itu
dengan cara ditenggelamkan ke Sungai Yordan oleh Yohanes Pemandi, tetapi tidak
ditemukan catatan yang menunjukkan kegiatan Yesus dalam membaptis orang.
Pembaptisan tersebut dilakukan oleh para rasul sesuai dengan perintah Yesus.
B. Arti Sakramen Baptis
1. Asal kata
a. Istilah “baptisan”
berasal dari Bahasa Yunani batizwin, baptismosi= mencelupkan ke dalam air
ataupun membasuh dengan air. Dengan pembaptisan, umat beriman Kristiani secara
resmi menjadi anggota Gereja dan berhak mengikuti kegiatan gerejawi.
b. Baptis yang berasal dari kata Baptisma dengan
arti penyelaman bukan diartikan penyelaman dalam harafiah, namun yang dimaksud
adalah air sebagai unsur dasar yang mengartikan pembasuhan manusia dari segala
dosa dengan darah Kristus. Sakramen baptis sendiri merupakan salah satu bagian
sakramen inisiasi sehingga seseorang bisa masuk menjadi anggota gereja.
2. Sakramen BAPTIS adalah
rahmat AWAL keselamatan. Jika kita telah dibaptis, kita telah diberi rahmat
awal keselamatan dan telah memasuki pintu gerbang yang membawa kita ke sana.
a. Orang yang dibaptis,
setelah menerima terang, menjadi putera terang, malah menjadi terang itu
sendiri. Jika kita terus mempertahankan rahmat itu dengan hidup kudus, menolak
dosa dan segala keinginan berbuat dosa, dan terus tinggal di dalam Tuhan, maka
kita bertumbuh dan berjalan menuju kepenuhan janji keselamatan itu. Singkatnya,
agar kita diselamatkan, kita yang sudah dibaptis harus hidup sesuai dengan
janji Pembaptisan kita.
b. Dengan
sakramen baptis ini, maka kita akan terbebas dari dosa dan dilahirkan kembali
menjadi putera dan puteri Allah sehingga kita dapat meninggalkan hidup yang
lama dan masuk ke kehidupan baru. Pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis
mengajarkan jika tidak perlu orang selalu melakukan pembasuhan diri di setiap
minggunya. Ia berkata jika satu kali pembersihan diri sudah cukup dalam
mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Sang Juru Selamat asal mau
meninggalkan cara hidup yang lama.
c. Sakramen
baptis adalah sakramen pertama yang diterima oleh seorang yang hendak menjadi
anggota Gereja Katolik. Sakramen baptis adalah sakramen pertama dalam inisiasi
Katolik. Inisiasi adalah penerimaan seseorang masuk ke dalam atau menjadi
anggota kelompok tertentu.
d. Pembaptisan
membebaskan penerimanya dari dosa asal serta semua dosa pribadi dan dari
hukuman akibat dosa-dosa tersebut, dan membuat orang yang dibaptis itu
mengambil bagian dalam kehidupan Tritunggal Allah melalui “rahmat yang
menguduskan” (rahmat pembenaran yang mempersatukan pribadi yang bersangkutan
dengan Kristus dan Gereja-Nya). Pembaptisan juga membuat penerimanya mengambil
bagian dalam imamat Kristus dan merupakan landasan komunio (persekutuan) antar
semua orang Kristen.
e. Sakramen
Baptis adalah sakramen yang memberikan rahmat pengudusan yang membawa kepada
kehidupan baru di jiwa kita, yang menjadikan kita anak-anak Allah dan ahli
waris Kerajaan Surga.
f.
Sakramen Baptis adalah sakramen pertama
yang dapat kita terima dan merupakan fondasi dan pintu masuk kepada seluruh
kehidupan Kristiani.
g. Melalui
Baptisan kita dibebaskan dari dosa dan dilahirkan kembali sebagai anak-anak
Allah.
h. Kita
menjadi anggota-anggota Kristus, digabungkan dengan Gereja-Nya dan mengambil
bagian dalam misi Gereja. “Baptisan ialah sakramen kelahiran kembali melalui
air dan dalam sabda Allah.” Setelah
dibaptis, kita dapat menerima sakramen-sakramen yang lain, yang dikehendaki
Allah sebagai sarana penyaluran rahmat-Nya yang menghantar kepada keselamatan
kekal.
i.
Sakramen Baptis merupakan sakramen yang pertama kali diterimakan kepada
orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebelum sakramen lainnya.
j.
Selain menjadi anggota Gereja dan menjadi anak Allah, seorang yang
dibaptis juga dihapuskan dosanya. Demikian pula seorang bayi yang belum pernah
melakukan perbuatan dosa tetap akan diampuni dosanya karena setiap manusia yang
terlahir di dunia memiliki dosa yang disebut dosa asal.
C. Makna
Sakramen Baptis
Dalam Gereja perdana, pembaptisan
dilakukan dengan beberapa cara dan sebagian besar yang di baptis adalah orang
yang sudah dewasa. Pembaptisan yang banyak dilakukan adalah dengan membenakan
orang yang akan di baptis ke dalam air. Selanjutnya, pembaptisan juga
dilaksanakan untuk para bayi dan cara membaptis pun juga berubah yakni dengan
menuangkan air di atas kepala.
1. Tanda Pengampunan Dosa
Alkitab juga
mengajarkan jika setiap orang yang sudah melakukan pertobatan dan percaya dalam
Tuhan Yesus, maka akan diberikan pengampunan. Pengampunan ini yang disimbolkan
oleh air mewakilkan darah Kristus yang sudah diberikan untuk menebus dosa
manusia.
2.
Tanda
Milik Kristus
Sakramen baptis juga
menandakan jika kita adalah milik Kristus dan tanda jika kita sudah menjadi murid
Kristus dan inilah yang membuat Tuhan Yesus memberikan perintah supaya
semua murid diberikan tanda baptis yang suci.
3. Karunia Atas Hidup Baru
Yohanes sudah
mengawali baptisan sebagai sebuah tanda hidup yang baru dan pada perbincangan
Nikodemus, Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan
Allah. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus
dilahirkan Kembali.
4. Diterima Dalam Gereja
Dengan dibaptis juga
menandakan jika seseorang sudah di terima dalam persekutuan gereja dan menjadi
salah satu anggota gereja.
5. Memperoleh Materai Kekal
Dengan menerima
sakramen baptis, maka seseorang akan dimateriakan dengan kekal pada materai
rohani dan tidak akan bisa di hapus sebagai bagian dari Kristus.
D. Makna teologis Sakramen
Baptis
1. Baptisan sebagai tanda
iman. Baptisan sebagai tanda
iman berarti bahwa di suatu pihak baptisan itu mengandaikan iman dan di lain
pihak dari orang yang dibaptis harus dihidupi dan dikembangkan dalam seluruh
hidupnya. tampaklah bahwa baptisan mengandaikan iman.
2. Baptisan sebagai
penyerupaan pada Yesus Kristus, artinya dengan baptisan kita menjadi serupa dengan Yesus
Kristus. Dengan baptisan, kita berpartisipasi dan mengambil bagian dalam
seluruh hidup dan nasib Yesus Kristus. Melalui baptisan, kita bergerak masuk ke
dalam misteri Tuhan Yesus Kristus dan berpartisipasi dalam peristiwa wafat dan
kebangkitan-Nya.
3. Baptisan sebagai
pengampunan dosa. Makna ini tampak dalam kata-kata St. Petrus, “Bertobatlah dan
hendaklah kamu masing- masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu” (Kis 2: 38).
4. Baptisan mengaruniakan
Roh Kudus.
Melalui baptisan, kita menerima karunia Roh Kudus dan selanjutnya, apabila
orang-orang mau menyediakan diri dibaptis sebagai tanda pertobatan, maka dosa
mereka akan diampuni dan mereka mendapat karunia Roh Kudus. Dengan karunia Roh
Kudus itu, mereka juga akan mengalami pengalaman Paskah, yakni pengalaman akan
Yesus Kristus yang bangkit dan menyelamatkan kita, seperti dialami oleh para
murid.
5. Baptisan mempersatukan
kita ke dalam satu tubuh: Gereja. Paulus berkata, “baik budak maupun orang
merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minuman dari
satu Roh” (1 Kor 12: 13). Melalui baptisan, Gereja dibangun dan tumbuh.
Hubungan dari orang-orang yang dibaptis itu tidak hanya berkaitan dengan
penambahan jumlah kuantitatif saja, tetapi yang penting lagi: hubungan itu
memasukkan orang ke dalam suatu relasi orang-orang Kristiani yang memiliki
martabat yang sama dan hidup menurut jiwa solidaritas
6. Baptisan sebagai karunia
hidup baru.
Yohanes mengembangkan gagasan baptisan sebagai kelahiran baru. Dalam percakapan
dengan Nekodemus, Yesus bersabda, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam
Kerajaan Allah...Jangan engkau heran, Aku berkata kepadamu: kamu harus
dilahirkan kembali” (Yoh 3: 5.7). Melalui baptisan, seseorang dilahirkan
kembali dalam Roh. Ia dikaruniai hidup baru dan sepanjang hidupnya ia harus
mewujudkannya dalam gaya hidup dan tindakannya sehari- hari.
E. BUAH/RAHMAT SAKRAMEN
BAPTIS
Pembaptisan adalah anugerah Allah yang paling
indah dan paling mulia. Ia adalah anugerah, karena ia diberikan pada mereka
yang tidak membawa apa-apa, rahmat, karena ia malah diberikan pada orang yang
bersalah, pengurapan, karena ia adalah kudus dan rajawi, pembaptisan, karena
dosa dikuburkan dalam air, busana, karena ia menutupi noda-noda kita, permandian
karena ia membersihkan kita, meterai, karena ia melindungi kita dan merupakan
tanda kekuasaan Allah.
1. Menerima pengampunan
dosa. Oleh
pembaptisan, diampunilah semua dosa, dosa asal dan semua dosa pribadi serta
siksa-siksa dosa, tidak tersisa apapun yang dapat menghalangi mereka untuk
masuk ke dalam Kerajaan Allah.
2. Ahli waris /martabat
anak Allah, satu ciptaan baru. Pembaptisan tidak hanya membersihkan dari semua dosa, tetapi
serentak menjadikan orang yang dibaptis suatu ‘ciptaan baru’, seorang anak
angkat Allah, ia ‘mengambil bagian dalam kodrat ilahi’ adalah anggota Kristus,
‘ahliwaris’ bersama Dia dan kenisah Roh Kudus.
3. Digabungkan ke dalam
Gereja, Tubuh Kristus. Pembaptisan mengakibatkan tanggung jawab dan kewajiban untuk
ikut serta dalam tugas-tugas Gereja, juga membawa hak-hak yang sama dalam
Gereja: hak untuk menerima sakramen-sakramen, dikuatkan oleh Sabda Allah dan
ditopang bantuan rohani Gereja lainnya.
4. Meterai Rohani yang tak
terhapus. Orang yang dibaptis menjadi serupa dengan Kristus, karena melalui
pembaptisan ia digabungkan bersama Kristus. Pembaptisan menandai warga Kristen
dengan satu meterai rohani yang tidak terhapus, oleh dosa manapun. Meterai
pembaptisan menyanggupkan dan mewajibkan orang kristen, agar melayani Allah
dengan mengambil bagian secara aktif dalam liturgi Gereja yang kudus dan
menjalankan imamat semua orang kristen melalui kesaksian hidup kudus dan cinta
penuh semangat.
F. Lambang / cara yang
dipakai dalam upacara penerimaan sakramen Baptis :
1. Air, lambang pembersihan,
tanda kelahiran baru.
Dalam upacara disebutkan “[nama] aku membaptis engkau dalam
nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus”
2. Kain Putih, lambang Martabat
baru/manusia baru yang mengenakan Kristus.
Dalam upacara disebutkan “Kenakanlah Kristus dan jagalah kekudusanmu
sampai pada kedatangan Kristus”(atau rumus serupa).
3. Lilin bernyala, lilin dinyalakan dari
lilin paskah merupakan lambing Kristus Cahaya Dunia. Dalam upacara
disebutkan “Kamu adalah terang dunia dan jagalah terangmu supaya tetap menyala
sampai pada kehidupan yang kekal” (atau rumus serupa).
Dalam menerima Sakramen Baptis, dibutuhkan Wali
baptis, dia seorang ‘penjamin’ (yang kenal & ditunjuk oleh calon baptis),
yang merupakan seorang saksi iman yang dapat diandalkan. Wali baptis ikut
bertanggung jawab supaya rahmat pembaptisan dapat berkembang. Mereka harus
mampu dan siap memberi teladan, membimbing dan mendampingi anak baptisnya pada
jalan kehidupan Kristen.
G.
Macam Macam Baptis
Ada beberapa Gereja
yang menolak pembaptisan bayi ini, akan tetapi untuk Gereja Katolik,
pembaptisan ini dilaksanakan sebagai perwujudan sabda yang Tuhan Yesus berikan
yakni, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi
mereka…”
1. Baptis Dewasa
Baptis dewasa
dilaksanakan untuk orang yang ingin masuk menjadi Kristen saat ia sudah berumur
dewasa. Pengertian dewasa disini adalah dewasa secara jasmani dan juga dewasa
secara rohani yakni sudah cukup umur dan bisa bertanggung jawab dengan iman dan
juga kepercayaan. Dewasa juga mengartikan sudah menjadi pengikut Yesus Kristus
dan sudah memilih Yesus sebagai sang Juru Selamat.
2. Baptis Anak
Baptis anak merupakan
baptis yang dilakukan untuk bayi dan anak kecil yang baru dilahirkan dalam
keluarga Katolik.
3. Baptis
Darurat
Baptis
darurat ini diperuntukkan bagi orang yang sedang kritis atau sakratul maut
namun pernah mengatakan jika ingin masuk menjadi Katolik saat masih sehat.
Apabila yang akan di baptis masih bayi atau kecil, maka ini bergantung dari
keinginan orang tua. Dalam baptis darurat ini bisa dilakukan siapa saja akan
tetapi harus memperhatikan rumus Trinitas yakni, “aku membaptis engkau atas
nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus”. Sesudah selesai melakukan pembaptisan,
maka harus segera dilaporkan pada Paroki tempat pembaptisan tersebut
dilaksanakan sehingga bisa tercatat di dalam buku baptis Paroki itu.
4. Penerimaan
Penerimaan
merupakan seseorang yang sudah di baptis dalam Gereja Kristen dan dengan
kemauannya ingin masuk ke dalam Gereja Katolik. Mereka ini tidak akan di baptis
ulang, sebab pembaptisan yang sudah di terima sebelumnya sudah dianggap sah
oleh Gereja Katolik. Namun supaya bisa di terima dalam anggota gereja Katolik,
maka harus mengikuti bimbingan tentang ajaran Gereja Katolik yang belum
didapatkan dari Gereja Kristen seperti sakramen, hirarki dari gereja, Bunda
Maria dan sebagainya. Untuk Penerimaan ini akan dilakukan pada perayaan
Ekaristi yang dilaksanakan setiap hari Sabtu atau Minggu.
5. Baptis
Darah
Baptis
darah merupakan baptis yang dilakukan saat ada seseorang yang ingin di baptis
dan menjadi anggota dari Gereja, dalam hal ini adalah gereja Katolik lalu
menjalani masa katekumenat. Akan tetapi sebelum baptis dilaksanakan, pihak yang
bersangkutan sudah meninggal karena membela iman yang dimilikinya.(memet_johan)
Komentar
Posting Komentar