Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

MAKNA DOA BAPA KAMI

Gambar
PENGERTIAN KATA-KATA DALAM DOA BAPA KAMI Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu. Datanglah kerajaanMu. Jadilali kehendakMu, di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini. Dan ampuniIah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni Yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan: tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.      a.     Bapa kami yang di surga Tuhan Yesus mengajarkan kepada murid-muridNya agar mereka menyapa Allah dengan “Bapa kami”, bukan “Bapaku”. Bapa kami merupakan ungkapan kebersamaan bahwa umat percaya mempunyai Bapa yang sama, Bapa yang satu, yaitu Bapa yang di surga.   b.     Dikuduskanlah namaMu Menguduskan nama Allah berarti tidak mengubah Allah menjadi seperti yang kita inginkan tetapi justru kita yang tunduk pada Allah. Allah bebas menentukan apa yang Dia kehendaki. Tuhan Yesus sejak awal hendak mengingatkan bahwa doa bukan untuk mendikte Tuhan atau memaksa Tuhan menuruti

MENGAPA KITA BERDOA BAGI ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

Gambar
    S etelah saya Inpassing menjadi Penyuluh Agama Katolik dan pindah tempat kerja ke daerah yang dekat dengan tempat tinggal, maka seringkali diundang untuk memimpin doa dan memberikan renungan dalam ibadat tersebut. Lalu saya mendapat pertanyaan mengapa orang-orang Katolik berdoa bagi orang mati. Apakah praktek tersebut ada dasarnya dari Kitab Suci? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat saya rangkumkan jawaban berikut yang saya dapatkan dari berbagai sumber bacaan, antara lain : a.   Dalam 2 Mak 12:38-45 diungkapkan bagaimana para tentara Yahudi yang meninggal dalam perang suci yang dipimpin oleh Yudas Makabe itu kedapatan memiliki jimat-jimat dari berhala kota Yamnia di bawah jubahnya. Menurut Kitab Makabe, dosa itulah yang menyebabkan kematian mereka. b. Maka dari itu rekan-rekan mereka berdoa bagi mereka “semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus semuanya” (ayt 42). Bantuan rohani bagi orang yang mati itu dianggap sebagai perbuatan yang saleh dan baik (ayt 43). c.